aku menemani istriku seolah-olah itu perjumpaan terakhir | dan meninggalkan anakku seolah-olah takkan bertemu lagi
aku takut melampiaskan amarah pada anak-anak | karena aku khawatir itu yang terakhir mereka ingat
aku benci pergi dari istriku dalam keadaan marah | karena bisa jadi itu yang terakhir yang dia kenang
aku menulis agar anak-anakku mengenal persis siapa ayahnya | bukan dari lisan orang lain tapi dari tulisan ayahnya
aku meninggalkan istriku karena aku tahu persis | bahwa yang dia dan aku cari tiada ada di rumah
di medan perang ada nikmat yang tak disediakan ranjang | di medan dakwah ada bahagia yang tak didapat di rumah
mencintaimu itu anugerah | membencimu itu musibah
sumber : ustadz Felix Siauw
►Diposting oleh
:Unknown
:
di
20.32
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar